Sabtu, 08 Oktober 2011

Bubur ASE



Mungkin sebagian orang belum kenal betul apa itu bubur ASE, bahkan orang Jakarta sekalipun.
Apa kamu pernah mendengar nama ini sebelumnya? Atau bahkan udah pernah icip-icip langsung di salah satu festival kuliner di kota Anda?
Ya, bubur ini cuma muncul di acara-acara khusus semacam itu. Baru-baru ini, bubur ini "muncul" lagi di Pekan Raya Jakarta, dan tentu aja, menjadi tempat serbuan para pengunjung.
Namanya emang unik yah, apalagi sekarang jarang, atau bahkan gak ada lagi warung yang menjualnya. Kalaupun ada, pasti rasanya tak se-asli rasa bubur yang dijual secara keliling di tahun 1980-an.

Bubur ini terbilang unik karena beda dengan bubur pada umumnya. kaLo bubur lain nikmat dimakan saat hangat, tapi bubur ASE sebaliknya, lebih segar dimakan kala dingin. Bubur ASEdisebut sebagai bubur asli Betawi karena campuran hidangannya menggunakan bahan makanan asli Betawi. Kerupuk berwarna merah muda yang dicampur dengan asinan khas Betawi adalah salah satunya. Selain itu dicampur dengan daging kikil dan sayur-mayur seperti kecambah. Untuk rasa, bubur ase memang memiliki rasa yang asin bercampur asam segar. Asin tersebut berasal dari rasa bubur yang dibuat dari campuran garam dan santan kelapa. Sementara rasa asam yang segar timbul karena rasa asinan dan kuah semur. Bubur ASE itu singkatan dari Asinan dan Semur

Bubur ASE ini masih sempat beredar di era 1980-an. tapi bukan menjadi menu andalan yang dijual di warung-warung makan, melainkan menjadi menu makanan keliling yang dijual oleh orang-orang tua. Dulu bubur ase menjadi menu santap saat sarapan atau menu pengiring di acara adat Betawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar